AUTOBIOGRAFI
Mutiara di Padang Ilalang
Catatan Tedjabyu seorang Eks-Tapol(Tahanan Politik) yang menjalani 14 tahun masa penahanan (1965 - 1979) tanpa pengadilan.
Tedjabayu adalah mahasiswa jurusan geografi. Ia bergabung dengan organisasi mahasiswa bernama CGMI. Ia bergabung dengan CGMI karena memiliki visi yang sama, menolak per-plonco-an di kampus.

Pada tanggal 18 Oktober 1965, RRI Jakarta mengumumkan bahwa CGMI dibekukan dengan alasan organisasi tersebut bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tedjabayu ditangkap saat berusia 21 tahun. Tepatnya pada tanggal 20 Oktober 1965, saat ikut mengamankankan gedung CHTH yang terancam akan diserbu para peserta Rapat Akbar "Ganyang PKI".

Setelah ditangkap, Ia kemudian dimasukkan ke Wirogunan dan berpindah pindah penjara, mulai dari Nusakambangan, Ambarawa hingga akhirnya ke Pulau Buru.

Tedjabayu bercerita bagaimana Ia dan kawan kawan sesama tapol merasakan dianiaya, kelaparan, dilanda penyakit. Pernah Ia membantu memapah salah satu kawan nya mengelilingi sel untuk berpamitan, karena kawan tersebut merasa hidup nya sudah tidak lama lagi. Belum selesai berpamitan, kawan tersebut sudah tidak kuat dan esok siang nya meninggal dunia.

Tedjabyu juga bercerita tentang persahabatan yang solid antar sesama Tapol dan bagaimana Ia menjaga intelektual nya tetap terasah dengan membaca buku secara diam diam dan belajar dari kawan kawan tapol lain yang memang kebanyakan adalah orang orang pintar dan berilmu dari berbagai latar belakang keahlian dan pendidikan.

Ketika membaca buku ini, saya tidak merasakan kemarahan dari Pak Tedjabayu. Beberapa kejadian yang seharusnya membuat emosi dituliskan begitu santai, kadang ada yang diselingi guyonan (becandaan).

Membaca buku ini seperti sedang mendengar cerita dari seorang Bapak yang menentramkan, humoris dan bijaksana. Ah... saya tidak mengenalmu tapi saya merindukanmu Pak Tedja. Tenang dan damai disana.
" Saya ini kan juga dibuang seperti kalian, Dik. Sama-sama pengawal cita-cita Bung Karno. Bedanya, saya bukan apa-apa, tetapi kalian ini ibaratnya mutiara yang terbuang di padang ilalang seperti ini. "
HUMOR
Lambe Akrobat: Kisah geng koplo dan keluarga hansip
Di salah satu wawancara di channel Youtube Mojok antara Mas Puthut dan Agus Mulyadi, Mas Puthut bilang begini "Gus, Kalau orang mengalami apa yang kamu alami terus kemudian diceritakan itu jadi nya air mata, tapi kenapa ya kalau kamu yang menceritakan kok orang jadi tertawa."
Dan saya mengamini hal itu. Di buku lambe akrobat ini Agus banyak menceritakan kisah perjalanan hidup nya dalam beberapa cerpen. Dan setiap cerpen nya sukses membuat saya tertawa lepas.

Padahal kalau dilihat lebih dalam, itu adalah cerita yang menyedihkan, salah satu ceritanya adalah bagaimana Agus saat nge-kos di Jogja , selama 3 bulan tanpa pekerjaan tetap, dan musti mencari pekerjaan tetap agar bisa membayar uang kos dan makan sehari-hari, tapi saat mendapat pekerjaan ternyata dari perusahaan bodong atau tipu-tipu.

Tiap kalimatnya sungguh jenaka, seperti "Mencari kerja di Jogja ternyata gampang-gampang susah, gampang cari nya susah dapatnya"
NOVEL
Laut Bercerita
Novel yang mengguncang batin. Ini adalah novel berlatar belakang pergerakan para aktivis yang melawan pemerintahan Presiden Soeharto yang berkuasa selama lebih dari 30 tahun.
Diceritakan bagaimana ruang diskusi mereka diawasi dan setiap gerakan mereka yang menentang kebijakan pemerintah mendapat perlawanan, sampai akhirnya satu persatu aktivis diculik dan mendapat perlakukan yang sungguh membuat ngeri.

Beberapa aktivis berhasil pulang, tetapi beberapa hilang. Keluarga para aktivis yang hilang seakan memasuki babak hidup yang penuh dengan penyangkalan dan sulit menerima bahwa anggota keluarga mereka hilang entah kemana dan tidak jelas bagaimana nasib nya.

Novel ini bercerita dari dua sisi. Dari para aktivis dengan segala semangat dan tekanan yang diterima. Juga dari sisi keluarga aktivis yang paham dengan apa yang mereka lakukan tetapi juga menerima kesedihan karena kehilangan anggota keluarga nya.
" Matilah engkau mati kau akan lahir berkali-kali. "
NOVEL
Pulang
Pulang adalah novel dengan latar belakang pergolakan politik di Indonesia pada tahun 1965, dimana saat itu terjadi kudeta Gerakan 30 September yang sebagian pihak percaya dilakukan oleh PKI.
Novel ini berkisah bagaimana orang orang yang diduga, dianggap simpatisan PKI diburu dan ditangkap. Serta bagaimana keluarga para orang orang yang dicap sebagai simpatisan PKI yang status nya menjadi Eks Tapol mendapatkan diskriminasi dan harus menjalani kehidupan dengan merunduk.

Lebih lanjut novel ini berkisah tentang Dimas Suryo seorang Wartawan Kantor Berita Nusantara dan sahabat sahabatnya yang saat Indonesia mengalami pergolakan politik 1965 mereka sedang melaksanakan tugas kantor menghadiri konferensi di luar negeri.

Kantor berita Nusantara menjadi salah satu kantor yang digeledah dan diobrak-abrik karena dianggap sangat kiri. Sebagian besar redaksi dimintai keterangan sedangkan pemimpin redaksi digelandang entah kemana.

Di saat Dimas dan kawan kawan nya mengkhawatirkan bagaimana nasib keluarga mereka di Indonesia, mendadak status warga negara Indonesia mereka dicabut, menjadi manusia yang tidak berkewarganegaraan, dan tidak bisa pulang ke Indonesia, sehingga mereka terpaksa berpisah dengan istri, anak dan keluarga mereka.
" Siapakah pemilik sejarah? Siapa yang menentukan siapa yang jadi pahlawan dan siapa yang penjahat. "
MINDSET
Rework
" Waktu yang tepat tidak akan pernah datang, kita akan selalu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sibuk atau yang lainnya. "
Kutipan di atas adalah salah satu kutipan favorit saya di buku ini. Setiap saya yang ingin melakukan sesuatu atau memulai sesuatu pasti sering berpikir kalau ini belum saat nya, padahal itu hanyalah alasan agar memaklumi diri untuk tidak memulai.

Ini adalah buku yang ditulis oleh 2 orang pendiri Basecamp, aplikasi website untuk project management. Buku ini bercerita bahwa mindset di dunia kerja yang selama ini ada bisa dipandang dengan cara yang lain.

Contoh hal yang dibahas di buku ini adalah apakah sebuah bisnis harus berkembang dan memperbanyak jumlah karyawan?. Apakah bisnis itu memiliki ukuran ideal seberapa besar dan seberapa banyak jumlah karyawan nya untuk menentukan ukuran sukses nya?

Apakah bisnis yang terdiri dari beberapa orang atau terdiri dari satu orang dan satu buah laptop bukan bisnis yang ideal? Bukankah siapapun yang bisa menjalankan bisnis, terus berlangsung dan menghasilkan keuntungan seharusnya bangga tanpa memperdulikan seberapa besar bisnisnya?
DOKUMENTER
Rahasia di balik layar Kick Andy
Ini adalah cerita-cerita di balik layar bagaimana acara Kick Andy menghadirkan para narasumber nya.
Salah satu cerita di buku ini adalah bagaimana proses Tim Kick Andy menghadirkan AA Gym sebagai bintang tamu. Beberapa saat setelah berita mengenai poligami AA Gym diberitakan dimana mana, Nama AA Gym seolah ditelan bumi. Tidak ada kabar yang memberitakan nya.

Dan di saat sepi nya pemberitaan tentang AA Gym, Kick Andy tertarik untuk mengundang beliau menjadi bintang tamu di Talkshow Kick Andy.

Diceritakan bagaimana Mas Agus Pramono (Produser Senior acara Kick Andy) setiap jumat malam meluncur ke Bandung dari Jakarta, dengan tujuan mengikuti Salat Subuh berjamaah di Pondok Pesantren Daarut Tauhid milik AA Gym pada hari sabtu pagi, agar bisa menemui AA Gym dan meminta beliau untuk menjadi narasumber Kick Andy.

Berminggu-minggu melakukan aktivitas tersebut belum juga bisa membuat Mas Agus bertemu dengan AA Gym.

Selama ini saya berpikir kalau proses Kick Andy mengundang narasumber itu mudah. Dihubungi lalu bertemu untuk membahas jalan nya acara dan menentukan tanggal syuting. Ternyata tidak semudah itu. Penuh kesabaran, proses yang berliku dan kadang hingga membahayakan keselamatan.
DESIGN
100 Things Every Designer Needs to Know About People
Buku ini mengamati kebiasaan dan psikologi manusia dan bagaimana itu bisa diterapkan dalam pendekatan design yang lebih baik dan mudah digunakan.
Seorang designer berdiri di sebuah aula untuk mempresentasikan penting nya UI Design dalam sebuah produk. Banyak peserta yang tidak memperhatikan presentasi tersebut.

Ada yang membaca koran, ada yang mengantuk dan melakukan hal lain nya. Bisa dimaklumi karena mereka datang ke seminar ini sebagai tugas kerja dari kantor mereka.

Suasana tersebut berlangsung dalam beberapa menit. Jika sang designer membiarkan suasana ini berlanjut sampai akhir nanti maka akan sia sia lah waktu presentasi sang designer dan waktu para peserta yang sudah hadir.

Akhirnya dia menceritakan bagaimana militer suatu negara kebingungan untuk menentukan pesawat yang tampak di radar ini adalah sekutu atau musuh karena ketidakjelasan tanda nya. Mendadak semua peserta antusias menyimak presentasi nya.

Cerita tersebut berhasil menjadi jembatan untuk menarik minat peserta untuk mengetahui lebih tentang manfaat UI Design.

Itu adalah salah satu bab yang membahas penting nya sebuah cerita untuk menjembatani materi yang akan disampaikan. Masih banyak bab menarik tentang psikologi dan kebiasaan manusia yang dibahas secara ringan di buku ini.