Strike sarapan soto jogja
Kamis, 31 Mar 2022
Jogja ini punya banyak soto enak dengan beragam varian nya. Hari selasa sarapan di Soto Pak Parno di daerah Prawirotaman, Soto Pak Parno penuh dengan hamparan daging dan lemak yang menggoda.

Hari Rabu sarapan Soto Pak Min yang menawarkan daging ayam dan kuah yang segar. Lalu hari ini mencoba Soto Lenthuk. Lenthuk ini adalah gorengan yang terbuat dari tepung singkong, unik dan enak perpaduan nya.

Jika kamu yang membaca journal ini akan maen ke Jogja, Soto bisa dijadikan opsi kuliner selain bakpia dan gudeg.
Ngopi di Tekoff
Kamis, 31 Mar 2022
Ngopi di Tekoff ini memang terasa beda. Area luar nya rindang, banyak pohon dan rapih terawat. Ruangan dalam dan luar terasa jadi satu. karena pemisahnya bukan dinding, tapi kaca tembus pandang yang super lebar dan bersih. Laptopan sambil ngopi di dalam jadi berasa dibawah pohon.
Penasaran dengan pendapat Farid Stevy tentang logo baru Kereta Api Indonesia
Sabtu, 26 Mar 2022
Saat tahu logo Kereta Api Indonesia diganti jadi penasaran dengan pendapat Farid Stevy, designer logo sebelumnya. Dan penasaran itu terjawab saat menyimak obrolan Wisnu Nugroho dengan Farid Stevy.

"Saya rasa karya selalu ada umur nya, mewakili zaman. Karena semangat zaman harus selalu muncul dalam karya. Ketika zaman berubah, karya yang mewakili nya pasti berubah. Dalam konteks logo kereta api, logo saya waktu itu mewakili zaman itu. Dan zaman sekarang mungkin harus diwakili dengan visualisasi yang baru dan semangat zaman yang baru." Kata Farid Stevy ketika ditanya Wisnu Nugroho mengenai pendapatnya tentang logo baru Kereta Api Indonesia. Link Youtube
Mas Puthut EA yang menemani saya makan
Sabtu, 26 Mar 2022
Saat saya menulis ini, Mas Puthut EA adalah sosok yang selalu menemani saya makan. Setiap akan makan, persiapan nya adalah Istri saya menyiapkan piring dan lauk pauk, dan saya menyiapkan Youtube memilih video podcast nya Mas Puthut EA.

Pembawaan Mas Puthut ini enak. Pertama suaranya enak, ini jadi faktor penting lho, dulu saya mau bikin podcast, udah nyoba bikin dan ketika ngedengerin suara sendiri kok cempreng jadi enggak pede untuk bikin podcast.

Yang kedua, kalau bertanya ke narasumber nya, pertanyaan nya singkat dan jelas. Enggak ngalor ngidul. Dan pertanyaan yang singkat itu bisa membuat narasumber nya bercerita banyak.

Yang ketiga, weslah pokoknya enak didengerin, enak disimak, berwawasan dan selalu bakal ketawa.
Ekspektasi
Sabtu, 26 Mar 2022
"Gua ketika me-wawancara-i seseorang tidak punya ekspektasi apa apa. Gua cuma pengen wawancara. Gua tidak ada ekspektasi berharap jawaban nya seru. Gua tidak berharap dia nya bakal ngasih kutipan ini kutipan itu. Semua wawancara gua itu tanpa ada ekspektasi apa apa. Ekspektasi gua cuma satu gua pengen ngobrol ama dia, dia melayani gua dengan ramah, udah itu aja." Kata Soleh Solihun ketika ngobrol dengan Eka Annash. Link Youtube

Obrolan ini lumayan nyantol di pikiran saya. Saya pernah pergi ke suatu acara dengan ekspektasi yang tinggi. Sampai disana acara nya dibawah ekspektasi. Jadi saya cuma datang, berkeliling kemudian langsung pulang. Mungkin kalau berangkat dari rumah tidak dengan ekspektasi apapun saya bisa lebih menikmati acara nya, Mungkin.
Jalan Jalan ke Pasar itu enak
Sabtu, 26 Mar 2022
Jalan jalan ke pasar itu enak, kalau dilakukan di pagi hari. Pernah dulu saya mencoba jalan jalan ke pasar tapi di sore hari, dari rumah berniat menikmati jajanan, interaksi pembeli penjual, dan memilih sore hari biar enggak kepanasan. Tapi setelah sampai di pasar ternyata sudah sepi. Enggak ada yang berjualan makanan.

Tiap ngobrol dengan Istri dan ada pembahasan tentang pasar, pasti Istri langsung membahas keluguan saya yang datang ke pasar sore2 dan bertanya "Kok yo iso?". Saya cuma senyum senyum saja sambil bergumama dalam hati "Yo iso wae lah karang yo ora ngerti"
Perkenalan kedua dengan Efek Rumah Kaca
Sabtu, 26 Mar 2022
Perkenalan pertama dengan Efek Rumah Kaca melalui lagu Hujan di bulan Desember dan Cinta melulu karena banyak teman yang membicarakan. Lalu lagu Mosi tidak percaya karena suka dengan beat nya.

Beberapa tahun berselang kembali mendengarkan Efek Rumah Kaca, kali ini jembatan nya adalah lagu Di Udara, Istri dengan teliti menceritakan tentang cerita dibalik lagu itu dan bagaimana Istri menjadi akrab dengan lagu lagu dari Efek Rumah Kaca.

Lalu perkenalan kedua dengan Efek Rumah Kaca dijembatani oleh novel Laut Bercerita karya Leila Chudori. Berawal dari membaca koleksi buku istri tersebut jadi mendalami masa masa kelam Indonesia saat tahun 1998 dan 1965.

Mendapat gambaran lebih jelas tentang sejarah politik Indonesia membuat paham tentang lirik lirik lagu dari Efek Rumah Kaca dan apa yang mereka perjuangkan dan utarakan melalui lagu nya.